Lekas Sembuh Bumi
Akhir-akhir
ini saya tertarik dengan tagar #Lekassembuhbumi #Lekaspulihbumi. Sebenarnya ada
apa ya? Kalau kalian hanya sebatas hestag (tagar) dan cuma koar-koar di
caption, pasang story di sosmed tentang video bumi sedang dirawat dan planet
lain datang menjenguknya lalu ada poto bumi pakai masker. Selama ini kalian
kemana gaes? Bukannya mencegah lebih baik daripada mengobati? Dari perilaku
kita selama ini memang merusak bumi, seperti pola gaya hidup cinta lingkungan
misalnya. Membuang sampah permen saja masih sembarangan. Ada yang berkata gini
“Alah sampahnya kecil doang kok, entarkan disapu CS” yang berucap Mahasiswa pula
itu wkwkwk. Untuk apa menempuh pendidikan tinggi, jika perilaku kecil saja
apatis!
Kenapa
aku pasang gambar di atas? Sebetulnya nggak promosi kok. Baiklah jadi sudah
pernah dengar atau baca. Bahwa Indonesia adalah Negara nomor 2 yang
menghasilkan sampah setelah negara Tirai Bambu. Miris yah. Jujur aku sedih.
Bayangkan betapa tercemarnya udara negara kita? Di mana-mana terlihat sampah
berserakan terutama plastik. Ya plastik adalah sampah yang bisa terurai selama
81 tahun lamanya oleh tanah air dan udara (benar nggak sih?). contoh kecilnya
saja sedotan plastik. Banyak dari kita yang suka dengan minuman hits masa kini karena
takut ketinggalan trend, jadi kalau nggak dicoba dikatakan Kampungan ! sudah pasti
menggunakan cup dan sedotan plastik, apalagi saat nongkrong kekinian minumannya selalu
disediakan dengan sedotan plastik. Mari perlahan-lahan tinggalkan budaya tersebut.
Boleh sih jajan, tapi sesekali aja ya bosque, kalau kamunya pandai daur ulang
plastik itu jadi bahan berguna nevermind. Lebih baik 1 tindakan daripada seribu teori bukan begitu?
Ada
satu cerita nih. Terserah mau lanjut baca apa nggak, yang pasti bermanfaat
untuk kalian. Jadi ada sebuah komunitas di Kota Medan yang selama kurang lebih
satu tahun aku bergabung di dalamnya, yang aku paling suka itu ya. Kalau
ada kegiatan always bring your tumbler, makan panjang pakai daun, disediakan
air isi ulang, kalau bisa kalian membawa stainless straw dan sendok masing-masing
seperti gambar diatas. Ramah lingkungan bukan? Selama di sini aku dapat
pemahaman mengenai sampah. Selama ini kita tahu hanya 2 yaitu organik dan
anorganik sajakan? padahal ada 5 warna yaitu merah, hijau, kuning, abu-abu dan
biru. Mengenai fungsinya kalian bisa search di mbah google ya. Setahu aku
sampah yang bercampur bisa mengeluarkan gas beracun dan tidak baik kalau
terhirup manusia. sampah saja tahu diri masa' kita enggak? Kami kalau ada kegiatan
yang mengharuskan ada sampah sudah tersedia tempat sampah dengan jenis warna
sesuai fungsinya. FYI gaes aku pernah ikutan acara menghadap laut jadi di sana ada agenda bersih-bersih pinggir pantai, yang aku temuin kebanyakan sedotan plastik. sungguh miris, kasihan hewan-hewan laut terpapar sampah yang kita buang.
Kedepannya
aku mau kita buat kegiatan kecil-kecilan ataupun besar bisa minim sampah.
Terutama untuk aku kedepannya nih. Inginnya bisa membuat suatu kegiatan tanpa
Styrofoam, sedotan plastik, minuman botol plastik, dll. Always bring my tumbler
and stainless straw. Mungkin salah satu tindakan kecil kita bisa menyelamatkan
bumi. Yuk bijak berguna!
#iniaksiku
#raiseyourvoicefornature #bumikita #lekassembuhbumi #minimsampah #millenial
#kekinian #tetaphits #jangnlupabersyukur #janganlupabahagia

Mari belajar dari diri sendiri 👍
ReplyDelete